MENJEMPUT UNTUNG
DENGAN BISNIS PEMBIBITAN LELE
Usahamandiri-ajizan.blogspot.com.
Ternak
lele akhir-akhir ini memiliki prospek yang semakin menggembirakan.Kalau Anda
mau jalan –jalan di sore hari maka Anda akan lihat betapa banyaknya warung-warung tenda
yang menawarkan menu pecel lele di sepanjang jalan baik di pusat –pusat
keramaian kota sampai di pinggir-pinggir kota.Kadang jarak antar warung itu tidaklah terlalu berjauhan , tapi ajaibnya
hampir semua warung itu banyak pelanggannya.Dari sana dapat Anda
bayangkan betapa besarnya peluang bisnis lele ini.Belum lagi permintaan lele
dari rumah makan atau restaurant besar tiap harinya.
Ya lele boleh dibilang sudah menjadi ikan rakyat , selain
harganya yang relative murah , rasanya pun tidak kalah dengan ikan-ikan yang
lain sehingga di sukai hampir semua kalangan.
Pembibitan lele merupakan salah satu sektor usaha di
bidang budidaya lele yang memiliki
peluang menjanjikan.Usaha ini berupa
budidaya lele untuk menghasilkan benih lele dengan ukuran tertentu melalui perkawinan
induk lele di kolam-kolam pemijahan .Para pemelihara atau pembesar lele
merupakan konsumen utama dari bisnis ini.Dengan semakin meningkatnya permintaan
lele siap konsumsi di pasaran maka permintaan bibit lele oleh para pembesar
lele pun juga semakin meningkat.Di bawah ini Saya
sajikan teknis untuk usaha pembibitan lele.
Pembenihan lele dapat dilakukan dengan tiga cara:
1.
Cara
massal
Cara ini induk jantan dan induk betina
ditaruh dalam kolam pemijahan dengan perbandingan tertentu.Induk jantan bebas
memilih induk betina yang akan dikawininya sehingga tergantung keaktifan induk
jantan.
2.
Cara
berpasangan
Cara ini dilakukan dengan menempatkan
sepasang induk jantan dan betina dalam kolam pemijahan.Cara ini tergantung
ketepatan dalam memilih pasangan induk.
3.
Cara
suntik (hipofisasi)
Cara ini dilakukan dengan menyuntikkan
ekstrak hormone hipofise yang diambil dari ikan lele donor ke dalam otot induk
lele betina untuk merangsang terjadinya
pemijahanatau ovulasi.
Tahap proses pembenihan lele:
1.
PERSIAPAN
KOLAM.
Kolam untuk pembibitan lele bisa terbuat
dari bak semen, tanah galian ataupun terpal disesuaikan dengan kondisi lahan
yang ada.Kolam yang dibutuhkan untuk pembibitan meliputi:
·
Kolam
tandon: berfungsi untuk pengendapan lumpur,persediaan air dan
penumbuhan plankton.Kolam ini langsung menerima air dari sumber air dan menjadi
sumber air bagi kolam lainnya.
·
Kolam
pemeliharaan induk : Berfungsi sebagai tempat pemeliharaan
induk sampai terjadi pematangan gonad.Sebelum dikawinkan induk jantan dan
betina dipelihara terpisah di kolam ini sampai mencapai kematangan gonad.
·
Kolam
pemijahan: Sebagai tempat perkawinan antara induk jantan dan induk
betina yang telah mencapai kematangan gonad.Pada kola ini harus tersedia ijuk
sebagai kakaban.Ijuk dijepit dengan bambu dan di kasih pemberat batu bata.Kakaban
berfungsi untuk induk betina menempelkan telurnya saat pemijahan.
·
Kolam
pendederan: sebagai tempat untuk pemeliharaan bibit lele yang sudah
menetas dan berumur 3-4 hari.Pemindahan dilakukan pada umur tersebut di mana anakan lele mulai memerlukan pakan sampai ukuran bibit siap jual/ panen.
Proses
pengolahan lahan meliputi :
·
Pada
kolam tanah:
- Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.
- Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.
- Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
- Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
- Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.
- Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.
- Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
- Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
·
Pada tipe kolam berupa bak,
persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :
- Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
- Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air dapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama
- Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
- Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air dapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama
2.
MENYEDIAKAN
INDUKAN.
Sebaiknya dicari indukan yang berkualitas dari penyedia indukan yang sudah terpercaya dan mempunyai reputasi yang baik.
Media kolam untuk pemeliharaan induk sebaiknya dibuat dengan ketinggian air kurang lebih 10 / 15 cm, dan dikasih media berupa enceng gondok, oleh karena sifat dari ikan lele betina yang segera melepaskan telur pada air bersih dan bening, maka sebaiknya air kolam untuk pemeliharaan induk di buat menjadi keruh. Pakan untuk indukan yang terpenting harus mengandung protein hewani yang tinggi, karena protein ini di perlukan untuk proses pematangan gonad dan pembentukan telur, adapun pakan yang diberikan dapat berupa :
Sebaiknya dicari indukan yang berkualitas dari penyedia indukan yang sudah terpercaya dan mempunyai reputasi yang baik.
Media kolam untuk pemeliharaan induk sebaiknya dibuat dengan ketinggian air kurang lebih 10 / 15 cm, dan dikasih media berupa enceng gondok, oleh karena sifat dari ikan lele betina yang segera melepaskan telur pada air bersih dan bening, maka sebaiknya air kolam untuk pemeliharaan induk di buat menjadi keruh. Pakan untuk indukan yang terpenting harus mengandung protein hewani yang tinggi, karena protein ini di perlukan untuk proses pematangan gonad dan pembentukan telur, adapun pakan yang diberikan dapat berupa :
·
Pakan
buatan.
Pakan buatan yang dimaksud di sini adalah pelet, pemberiannya cukup 1 x sehari, pemberian pelet ini ditujukan agar kebutuhan vitamin yang di butuhkan oleh indukan dapat terpenuhi.
Pakan buatan yang dimaksud di sini adalah pelet, pemberiannya cukup 1 x sehari, pemberian pelet ini ditujukan agar kebutuhan vitamin yang di butuhkan oleh indukan dapat terpenuhi.
·
Pakan
Alami.
Pakan alami yang dimaksud di sini adalah pakan yang masih hidup. dan sifatnya merupakan pakan tambahan, oleh karena itu pakan alami tidak setiap hari diberikan melainkan cukup 3 hari sekali dan pemberiannya bergantian dengan pemberian pelet.
Pakan alami yang di berikan dapat berupa bekicot, keong, kodok kecil, ikan rucah, anakan ikan lele itu sendiri, cacing sutra, khusus untuk cacing sutra bila sudah akan memijah sebaiknya porsinya di hentikan, karena kandungan lemak yang bisa berakibat induk betina gagal telur.
Pakan alami yang dimaksud di sini adalah pakan yang masih hidup. dan sifatnya merupakan pakan tambahan, oleh karena itu pakan alami tidak setiap hari diberikan melainkan cukup 3 hari sekali dan pemberiannya bergantian dengan pemberian pelet.
Pakan alami yang di berikan dapat berupa bekicot, keong, kodok kecil, ikan rucah, anakan ikan lele itu sendiri, cacing sutra, khusus untuk cacing sutra bila sudah akan memijah sebaiknya porsinya di hentikan, karena kandungan lemak yang bisa berakibat induk betina gagal telur.
Ciri indukan berkelamin
jantan:
·
Berenang lebih lincah atau aktif.
·
Tulang kepala berbentuk pipih
·
Badan tampak lebih ramping.
·
Warna lebih gelap
·
Bila
di usap pada bagian sirip atas dari depan ke belakang sirip berdiri.
·
Pada
alat kelamin kelihatan meruncing dan keras.
Ciri
indukan betina:
·
Berenang dengan lambat.
·
Tulang kepala berbentuk cembung
·
Warna badan lebih cerah
·
Badan tampak
lebih bulat atau gemuk.
·
Bila
di pegang pada bagian perut terasa lembek.
· Pada bagian kelamin berwarana merah keunguan
dan membesar.
Proses
pematangan gonad pada indukan jantan yang berukuran kurang lebih 1 kg memakan
waktu sekitar 1 minggu 3 hari setelah melakukan pemijahan, sedangkan untuk
indukan betina berukuran kurang lebih 0,7 kg membutuhkan waktu lebih lama lagi
yaitu sekitar 4 hingga 5 minggu setelah masa pemijahan selesai.
3.
PROSES
PEMIJAHAN
Saat indukan sudah matang gonad, maka
proses untuk melakukan pemijahan atau pembibitan ikan lele sudah dapat
dimulai.Tanda induk jantan yang siap kawin yaitu kelaminnya berwarna merah,
induk betina sel telurnya berwarna kuning (jika belum matang berwarna
hijau).Setelah kakaban terpasang , isi air hingga indukan tercelup dan dapat
berenang di kolam pemijahan, tetapi jangan terlalu tinggi, karena jika air
terlalu tinggi di khawatirkan ke dua indukan malah akan berkelahi. proses
selanjutnya adalah memasukkan kedua indukan, perlu di ingat dalam memasukkan
indukan lakukan pada saat sore hari, sekitar jam 16.00 wib, dan cek ulang
ketinggian air apakah sudah pas atau masih terlalu tinggi. Setelah indukan
dimasukkan ke dalam kolam perlu pengawasan yang lebih lanjut pada jam – jam
tertentu yaitu:
* 19.00/19.30
Biasanya sekitar jam itu kedua indukan saling berkejaran tetapi tidak saling serang, apabila saling serang angkat kedua indukan dan mulai dari awal lagi
* 22.00/23.30 wib.
Kedua indukan yang saling berkejaran tadi, sekarang bergantian saling menciumi media kakaban yang sudah dipersiapkan tadi.
* 03.00 / 05.00 wib.
Indukan betina mulai melepaskan telur yang ada di perutnya tetapi masih sebagian.
* 07.00 / 11.00 wib
Pada jam ini biasanya telur sudah dikeluarkan semua dari perut indukan betina, dan berserakan di kakaban. Untuk proses selanjutnya angkat kedua indukan dengan jaring dan lakukakan secara hati – hati, agar telur yang ada tidak terguncang – guncang, masukkan kembali indukan ke kolam pemeliharaan induk untuk di persiapkan lagi pada proses pemijahan selanjutnya.
Sel telur yang sudah dibuahi akan menempel pada kakaban dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.
* 19.00/19.30
Biasanya sekitar jam itu kedua indukan saling berkejaran tetapi tidak saling serang, apabila saling serang angkat kedua indukan dan mulai dari awal lagi
* 22.00/23.30 wib.
Kedua indukan yang saling berkejaran tadi, sekarang bergantian saling menciumi media kakaban yang sudah dipersiapkan tadi.
* 03.00 / 05.00 wib.
Indukan betina mulai melepaskan telur yang ada di perutnya tetapi masih sebagian.
* 07.00 / 11.00 wib
Pada jam ini biasanya telur sudah dikeluarkan semua dari perut indukan betina, dan berserakan di kakaban. Untuk proses selanjutnya angkat kedua indukan dengan jaring dan lakukakan secara hati – hati, agar telur yang ada tidak terguncang – guncang, masukkan kembali indukan ke kolam pemeliharaan induk untuk di persiapkan lagi pada proses pemijahan selanjutnya.
Sel telur yang sudah dibuahi akan menempel pada kakaban dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.
4.
PEMINDAHAN ANAKAN
Anakan yang telah menetas dan berusia 3-4 hari harus dipindahkan ke kolam pendederan untuk mendapatkan perawatan khusus selanjutnya.Cara pemindahan :
- kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
- siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air dari kolam pemijahan.
- samakan suhu pada kedua kolam
- pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
- pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.
Anakan yang telah menetas dan berusia 3-4 hari harus dipindahkan ke kolam pendederan untuk mendapatkan perawatan khusus selanjutnya.Cara pemindahan :
- kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
- siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air dari kolam pemijahan.
- samakan suhu pada kedua kolam
- pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
- pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.
5.
PENDEDERAN
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 - 7 cm, 7 - 9 cm dan 9 - 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.Sebelum usia 10 hari anakan lele ini harus disortir sesuai ukurannya.Dipisahkan untuk ukuran yang seragam agar tidak terjadi kanibalisme antar anakan lele yang ini dapat merugikan pembibit sendiri.
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 - 7 cm, 7 - 9 cm dan 9 - 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.Sebelum usia 10 hari anakan lele ini harus disortir sesuai ukurannya.Dipisahkan untuk ukuran yang seragam agar tidak terjadi kanibalisme antar anakan lele yang ini dapat merugikan pembibit sendiri.
Pakan anakan lele berupa :
·
Hari pertama sampai ketiga, benih
lele mendapat makanan dari kantong kuning telur (yolk sac) yang dibawa sejak
menetas.
·
Hari keempat sampai minggu kedua
diberi makan zooplankton, yaitu Daphnia dan Artemia yang mempunyai protein 60%.
Makanan tersebut diberikan dengan dosis 70% x biomassa setiap hari yang dibagi
dalam 4 kali pemberian. Makanan ditebar disekitar tempat pemasukan air.
Kira-kira 2-3 hari sebelum pemberian pakan zooplankton berakhir, benih lele
harus dikenalkan dengan makanan dalam bentuk tepung yang berkadar protein 50%.
Sedikit dari tepung tersebut diberikan kepada benih 10-15 menit sebelum
pemberian zooplankton. Makanan yang berupa tepung dapat terbuat dari campuran
kuning telur, tepung udang dan sedikit bubur nestum.
·
Minggu ketiga diberi pakan sebanyak
43% x biomassa setiap hari.
·
Minggu keempat dan kelima diberi
pakan sebanyak 32% x biomassa setiap hari.
·
Minggu kelima diberi pakan sebanyak
21% x biomassa setiap hari.
·
Minggu ketiga diberi pakan sebanyak
43% x biomassa setiap hari. 7. Minggu keenam sudah bisa dicoba dengan pemberian
pelet apung.
.
6.
PENGATURAN AIR
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :
- air harus bersih
- berwarna hijau cerah
- kecerahan/transparansi sedang (30 - 40 cm).
Ukuran kualitas air secara kimia :
- bebas senyawa beracun seperti amoniak
- mempunyai suhu optimal (22 - 26 0C).
Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25 g/100m2.
Sumber: http://teknis-budidaya.blogspot.com
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :
- air harus bersih
- berwarna hijau cerah
- kecerahan/transparansi sedang (30 - 40 cm).
Ukuran kualitas air secara kimia :
- bebas senyawa beracun seperti amoniak
- mempunyai suhu optimal (22 - 26 0C).
Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25 g/100m2.
Sumber: http://teknis-budidaya.blogspot.com
http://erwinnote.wordpress.com
www.anakunhas.com
gambar: http://leleppalhidayah.blogspot.com
Bos,ini sih harus dipraktekan langsung. Sulit juga kalau tidak lihat dan mempraktekannya dari pertama hingga pemijahan dan kakabakan itu kayak gimana?terima kasih.
BalasHapusYa bang Heri memang yang paling bagus belajarnya dengan dipraktekkan langsung, kalau di daerah bang Heri ada pembibit lele mungkin bang Heri bisa minta ijin untuk melihat-lihat, kemungkinan akan diijinkan, tentang kakaban yaitu ijuk biasa yang dijepit dengan bambu atau bisa juga tali yang fungsinya agar ijuk tidak tercerai berai ketika kita masukkan ke kolam sehingga nanti ketika telur sudah menempel juga tidak tercerai berai, fungsi batu bata hanya untuk pemberat agar kakaban tidak terombang ambing oleh air sehingga telur juga tidak kocar kacir.
BalasHapus